Jamur kancing (Agaricus bisporus), jamur kompos atau champignon adalah jamur pangan yang berbentuk hampir bulat seperti kancing dan berwarna putih bersih, krem, atau coklat muda. Jamur kancing merupakan jamur yang paling banyak dibudidayakan di dunia.
Dalam bahasa Inggris disebut sebagai table mushroom, white mushroom, common mushroom atau cultivated mushroom. Di Perancis disebut sebagai champignon de Paris, tapi penutur bahasa Inggris sering menyebutnya sebagai champignon yang dalam bahasa Perancis mencakup segala jenis fungi, termasuk jamur pangan, jamur beracun, dan jamur penyebab infeksi.
Jamur kancing dipanen sewaktu masih berdiameter 2-4 cm. Tubuh buah
dewasa dengan payung yang sudah mekar mempunyai diameter sampai 20 cm.
Manfaat
Jamur kancing dijual dalam bentuk segar atau kalengan, biasanya digunakan dalam berbagai masakan Barat seperti omelet, pizza, kaserol, gratin, dan selada. Jamur kancing memiliki aroma unik, sebagian orang ada yang menyebutnya sedikit manis atau seperti "daging".
Jamur kancing segar bebas lemak, bebas sodium, serta kaya vitamin dan mineral, seperti vitamin B dan potasium. Jamur kancing juga rendah kalori, 5 buah jamur ukuran sedang sama dengan 20 kalori.
Jamur kancing dimasak utuh atau dipotong-potong lebih dulu. Jamur
kancing cepat berubah warna menjadi kecoklatan dan hilang aromanya
setelah dipotong dan dibiarkan di udara terbuka. Jamur kancing segar
sebaiknya cepat dimasak selagi masih belum berubah warna.
Sejarah
Jamur kancing kabarnya sudah dibudidayakan di Perancis pada abad ke-17. Di Eropa konon jamur kancing sudah diketahui tumbuh secara alami di atas tumpukan kotoran kuda sejak zaman kuno di Romawi dan Yunani.
Jamur kancing yang berwarna coklat muda merupakan hasil mutasi alami di perkebunan milik seorang petani di Pennsylvania di tahun 1926.
Jamur tiram (Pleurotus
ostreatus) adalah jamur pangan dari
kelompok Basidiomycota dan
termasuk kelas Homobasidiomycetes
dengan ciri-ciri umum tubuh buah berwarna putih hingga krem dan tudungnya
berbentuk setengah lingkaran mirip cangkang tiram
dengan bagian tengah agak cekung. Jamur tiram masih satu kerabat dengan Pleurotus eryngii dan sering dikenal dengan
sebutan King Oyster Mushroom.
Karakteristik
Tubuh buah
jamur tiram memiliki tangkai yang tumbuh menyamping (bahasa Latin: pleurotus) dan bentuknya
seperti tiram (ostreatus) sehingga jamur tiram mempunyai nama binomial Pleurotus
ostreatus. Bagian tudung dari jamur tersebut
berubah warna dari hitam, abu-abu, coklat, hingga putih, dengan permukaan yang
hampir licin, diameter 5-20 cm yang bertepi tudung mulus sedikit berlekuk. Selain itu, jamur tiram juga memiliki spora
berbentuk batang berukuran 8-11×3-4μm serta miselia
berwarna putih yang bisa tumbuh dengan cepat.
Di alam bebas,
jamur tiram bisa dijumpai hampir sepanjang tahun di hutan pegunungan daerah
yang sejuk. Tubuh buah terlihat saling bertumpuk di
permukaan batang pohon yang sudah melapuk atau pokok batang pohon yang sudah
ditebang karena jamur tiram adalah salah satu jenis jamur kayu. Untuk itu, saat ingin membudidayakan
jamur ini, substrat yang dibuat harus memperhatikan habitat
alaminya. Media yang umum dipakai untuk
membiakkan jamut tiram adalah serbuk gergaji kayu yang merupakan limbah dari
penggergajian kayu.
Siklus hidup
Pada umumnya
jamur tiram, Pleurotus ostreatus, mengalami dua tipe perkembangbiakan dalam
siklus hidupnya, yakni secara aseksual maupun seksual. Seperti halnya reproduksi aseksual jamur, reproduksi aseksual basidiomycota
secara umum yang terjadi melalui jalur spora yang terbentuk secara endogen
pada kantung spora atau sporangiumnya, spora aseksualnya yang disebut
konidiospora terbentuk dalam konidium. Sedangkan secara seksual, reproduksinya terjadi melalui penyatuan
dua jenis hifa yang bertindak sebagai gamet jantan dan betina membentuk zigot
yang kemudian tumbuh menjadi primodia dewasa. Spora seksual pada jamur tiram putih,
disebut juga basidiospora
yang terletak pada kantung basidium.
Mula-mula
basidiospora bergerminasi membentuk suatu masa miselium monokaryotik, yaitu
miselium dengan inti haploid. Miselium terus bertumbuh hingga hifa
pada miselium tersebut berfusi dengan hifa lain yang kompatibel sehingga
terjadi plasmogami membentuk hifa dikaryotik. Setelah itu apabila kondisi lingkungan
memungkinkan (suhu antara 10-20 °C, kelembapan 85-90%,
cahaya mencukupi, dan CO2 < 1000 ppm) maka tubuh buah akan terbentuk. Terbentuknya tubuh buah diiringi
terjadinya kariogami
dan meiosis pada basidium.
Nukleus haploid
hasil meiosis kemudian bermigrasi menuju tetrad basidiospora pada basidium. Basidium ini terletak pada bilah atau
sekat pada tudung jamur dewasa yang jumlahnya banyak (lamela). Dari spora yang terlepas ini akan
berkembang menjadi hifa monokarion. Hifa ini akan memanjangkan filamennya
dengan membentuk cabang hasil pembentukan dari dua nukleus yang dibatasi oleh septum (satu septum satu nukleus). Kemudian hifa monokarion akan mengumpul
membentuk jaringan sambung menyambung berwarna putih yang disebut miselium awal
dan akhirnya tumbuh menjadi miselium dewasa (kumpulan hifa dikarion). Dalam tingkatan ini, hifa-hifa
mengalami tahapan plasmogami, kariogami,
dan meiosis hingga membentuk bakal jamur. Nantinya, jamur dewasa ini dapat
langsung dipanen atau dipersiapkan kembali menjadi bibit induk.
Syarat pertumbuhan
Dalam
menggunakan media pertumbuhan, jerami yang baik untuk dibuat sebagai bahan
media tanam adalah dari jenis jerami yang keras sebab jerami yang keras banyak
mengandung selulosa yang merupakan bahan yang diperlukan
oleh jamur dalam jumlah banyak disamping itu jerami yang keras membuat media
tanaman tidak cepat habis. Hal yang perlu diperhatikan dalam
pemilihan jerami sebagai bahan baku media tanam adalah dalam hal kebersihan dan
kekeringan, selain itu jerami yang digunakan tidlak busuk dan tidak ditumbuhi
jamur jenis lain. Media yang terbuat dari campuran
bahan-bahan tersebut perlu diatur kadar airnya. Kadar
air diatur 60 - 65 % dengan menambah air bersih agar misellia jamur dapat
tumbuh dan menyerap makanan dari media tanam dengan baik.
Habitat alami
jamur tiram
Secara alami,
jamur tiram Pleurotus ditemukan di hutan dibawah pohon berdaun lebar
atau di bawah tanaman berkayu. Jamur tiram tidak memerlukan cahaya
matahari yang banyak, di tempat terlindung miselium jamur akan tumbuh lebih
cepat daripada di tempat yang terang dengan cahaya matahari berlimpah. Pertumbuhan misellium akan tumbuh
dengan cepat dalam keadaan gelap/tanpa sinar. Pada masa pertumbuhan misellium,
jamur tiram sebaiknya ditempatkan dalam ruangan yang gelap, tetapi pada masa
pertumbuhan badan buah memerlukan adanya rangsangan sinar. Pada tempat yang sama sekali tidak ada
cahaya badan buah tidak dapat tumbuh, oleh karena itu pada masa terbentuknya
badan buah pada permukaan media harus mulai mendapat sinar dengan intensitas penyinaran 60 - 70 %.
Pada budidaya
jamur tiram suhu udara memegang peranan yang penting untuk
mendapatkan pertumbuhan badan buah yang optimal. Pada umumnya suhu yang optimal untuk
pertumbuhan jamur tiram, dibedakan dalam dua fase yaitu fase inkubasi yang
memerlukan suhu udara berkisar antara 22 - 28 OC dengan kelembapan
60 - 70 % dan fase pembentukan tubuh buah memerlukan suhu udara antara 16
- 22 OC.
Tingkat
keasaman media juga sangat berpengaruh terhadap pertumbuhan jamur tiram. Apabila pH terlalu rendah atau terlalu
tinggi maka pertumbuhan jamur akan terhambat. bahkan mungkin akan tumbuh jamur lain
yang akan mergganggu pertumbuhan jamur tiram itu sendiri. Keasaman pH media perlu diatur antara
pH 6 - 7 dengan menggunakan kapur (Calsium carbonat).
Kondisi di atas
lebih mudah dicapai di daerah dataran tinggi sekitar 700-800 m dpl. Kemungkinan budidaya jamur di dataran
rendah tidaklah mustahil asalkan iklim ruang penyimpanan dapat diatur dan
disesuaikan dengan keperluan jamur.
Jamur merang (Volvariella volvacea, sinonim: Volvaria volvacea, Agaricus volvaceus, Amanita virgata atau Vaginata virgata) atau kulat jumpung dalam bahasa Aceh adalah salah satu spesies jamur pangan yang banyak dibudidayakan di Asia Timur dan Asia Tenggara yang beriklim tropis atau subtropis. Sebutan jamur merang berasal dari bahasa Tionghoa cǎogū (Hanzi:草菇).
Deskripsi
Tubuh buah yang masih muda berbentuk bulat telur, berwarna cokelat
gelap hingga abu-abu dan dilindungi selubung. Pada tubuh buah jamur
merang dewasa, tudung berkembang seperti cawan berwarna coklat tua
keabu-abuan dengan bagian batang berwarna coklat muda. Jamur merang yang
dijual untuk keperluan konsumsi adalah tubuh buah yang masih muda yang
tudungnya belum berkembang.
Jamur merang dibudidayakan di dalam bangunan yang disebut kumbung. Sesuai namanya jamur ini tumbuh baik pada media merang dan jerami
yang telah terkomposkan. Namun praktik budidaya lebih lanjut juga
mendapati jamur ini tumbuh baik pada kompos sampah kertas, tandan kosong
sawit, kompos batang pisang dan kompos bio massa pada umumnya. Menurut
penelitian, limbah kapas adalah media yang memberikan hasil produksi dan pertumbuhan yang terbaik bagi jamur merang. Jamur merang dikenal sebagai warm mushroom, hidup dan mampu bertahan pada suhu yang relatif tinggi, antara 30-38 °C dengan suhu optimum pada 35 °C.
Manfaat
Budidaya jamur ini tidak sulit. Panen dilakukan terhadap tubuh buah
yang belum sepenuhnya berkembang (masih kuncup), meskipun tubuh buah
yang telah membuka payungnya pun masih bisa dikonsumsi walaupun harnga
jualnya menurun.
Jamur merang mempunyai rasa enak, gurih, dan tidak mudah berubah
wujudnya jika dimasak, sehingga digunakan untuk berbagai macam masakan,
seperti mi ayam jamur, tumis jamur, pepes jamur, sup dan capcay.
Sentra produksi jamur merang di Indonesia terdapat di Dataran Tinggi Dieng. Di negara-negara Asia yang membudidayakannya, jamur merang dijual dalam bentuk segar. Di daerah beriklim sejuk hanya tersedia jamur merang kalengan.
Kandungan protein jamur cukup tinggi, dalam 100 gr jamur segar
terkandung sekitar 3,2 gr protein, jumlah ini akan bertambah menjadi 16
gr jika jamur berada dalam keadaan kering. Selain itu, jamur juga
memiliki kandungan kalsium dan fosfor cukup tinggi, 51 mg dan 223 mg,
dan mengandung 105 kj kalori, dengan kandungan lemak rendah, 0,9 gr.
Pemilihan spora dan miselium jamur merang yang tepat, akan menghasilkan jamur merang yang berukuran raksasa/jumbo (lebih besar daripada Jamur merang lainnya), seperti yang dihasilkan oleh Erlita susi S.P dan Soesiadi dari Ds jatiroto, lumajang, Jawa timur.
Shiitake (椎茸?) (Lentinula edodes) atau jamur hioko dan sering ditulis sebagai jamur shitake adalah jamur pangan asal Asia Timur yang terkenal di seluruh dunia dengan nama aslinya dalam bahasa Jepang. Shiitake secara harafiah berarti jamur dari pohon shii (Castanopsis cuspidata) karena batang pohonnya yang sudah lapuk merupakan tempat tumbuh jamur shiitake.
Spesies ini dulunya pernah dikenal sebagai Lentinus edodes. Ahli botani Inggris bernama Miles Joseph Berkeley menamakan spesies ini sebagai Agaricus edodes pada tahun 1878.
Shiitake banyak dibudidayakan di Tiongkok, Korea dan Jepang dan bisa
dijumpai di alam bebas di daerah pegunungan di Asia Tenggara.
Shiitake dalam bahasa Tionghoa disebut xiānggū (Hanzi: 香菇, "jamur harum"), sedangkan yang berkualitas tinggi dengan payung yang lebih tebal disebut dōnggū (Hanzi: 冬菇, "jamur musim dingin") atau huāgū (花菇, "jamur bunga") karena pada bagian atas permukaan payung terdapat motif retak-retak seperti seperti mekar.
Di Indonesia kadang-kadang dinamakan jamur jengkol[1], karena bentuk dan aromanya seperti jengkol walaupun bagi sebagian orang rasa jamur ini seperti rasa petai.
Deskripsi
Jamur shiitake tumbuh di permukaan batang kayu yang melapuk dari pohon Castanopsis cuspidata, Castanea crenata (kastanye), dan sejenis pohon ek Quercus acutissima.
Batang dari tubuh buah sering melengkung, karena shiitake tumbuh ke
atas dari permukaan batang kayu yang diberdirikan. Payung terbuka lebar,
berwarna coklat tua dengan bulu-bulu halus di bagian atas permukaan
payung, sedangkan bagian bawah payung berwarna putih.
Jamur beracun spesies Omphalotus guepiniformis terlihat agak mirip dengan jamur shiitake sehingga banyak orang yang tertipu dan keracunan.
Sejarah budidaya
Shiitake juga dikenal dengan nama Jamur hitam China, karena aslinya
memang berasal dari daratan Tiongkok dan sudah dibudidayakan sejak 1.000
tahun yang lalu. Sejarah tertulis pertama tentang budidaya shiitake
ditulis Wu Sang Kuang di zaman Dinasti Song (960-1127), walaupun jamur ini sudah dimakan orang di daratan Tiongkok sejak tahun 199 Masehi.
Di zaman Dinasti Ming
(1368-1644), dokter bernama Wu Juei menulis bahwa jamur shiitake bukan
hanya bisa digunakan sebagai makanan tapi juga sebagai obat untuk
penyakit saluran napas, melancarkan sirkulasi darah, meredakan gangguan
hati, memulihkan kelelahan dan meningkatkan energi chi. Shiitake juga dipercaya dapat mencegah penuaan dini.
Penggunaan dalam masakan
Jamur shiitake segar atau dalam bentuk kering sering digunakan dalam
berbagai masakan di banyak negara. Shiitake segar biasanya dimakan
sebelum payung bagian bawah berubah warna. Batang shiitake agak keras
dan umumnya tidak digunakan dalam masakan.
Sebagian orang lebih menyukai shiitake kering dibandingkan shiitake
segar karena shiitake kering mempunyai aroma yang lebih harum (keras).
Shiitake kering diproses dengan cara menjemur di bawah sinar matahari
dan perlu direndam di dalam air sebelum dimasak. Kaldu dasar masakan
Jepang yang disebut dashi didapat dari merendam shiitake kering di dalam air.
Di Jepang, shiitake merupakan isi sup miso, digoreng sebagai tempura, campuran chawanmushi, udon dan berbagai jenis masakan lain. Shiitake juga digoreng hingga garing dan dijual sebagai keripik shiitake.
Rusia juga memproduksi shiitake dalam jumlah banyak dan dijual sebagai acar dalam kemasan botol.
Jamur kuping (Auricularia auricula) merupakan salah satu kelompok jelly fungi yang masuk ke dalam kelas Basidiomycota dan mempunyai tekstur jelly yang unik. Fungi yang masuk ke dalam kelas ini umumnya makroskopis atau mudah dilihat dengan mata telanjang. Miseliumnya
bersekat dan dapat dibedakan menjadi dua macam yaitu: miselium primer
(miselium yang sel-selnya berinti satu, umumnya berasal dari
perkembangan basidiospora)
dan miselium sekunder (miselium yang sel penyusunnya berinti dua,
miselium ini merupakan hasil konjugasi dua miselium primer atau
persatuan dua basidiospora). Auricularia auricula umumnya kita kenal sebagai jamur kuping. Jamur ini disebut jamur kuping karena bentuk tubuh buahnya melebar seperti daun telinga manusia (kuping).
Karakteristik
Karakteristik dari jamur kuping ini adalah memiliki tubuh buah yang kenyal (mirip gelatin) jika dalam keadaan segar.Namun, pada keadaan kering, tubuh buah dari jamur kuping ini akan menjadi keras seperti tulang.
Bagian tubuh buah dari jamur kuping berbentuk seperti mangkuk atau
kadang dengan cuping seperti kuping, memiliki diameter 2-15 cm, tipis
berdaging, dan kenyal.
Warna tubuh buah jamur ini pada umumnya hitam atau coklat kehitaman akan tetapi adapula yang memiliki warna coklat tua.
Jenis jamur kuping yang paling memiliki nilai bisnis yang tinggi adalah
yang memiliki warna coklat pada bagian atas tubuh buah dan warna hitam
pada bagian bawah tubuh buah, serta ukuran tubuh buah kecil.[4]
Jamur kuping merupakan salah satu jamur konsumsi yang umum dikeringkan
terlebih dahulu, kemudian direndam dengan air dalam waktu relatif
singkat sehingga jamur ini akan kembali seperti bentuk dan ukuran
segarnya.
Siklus hidup
Cara reproduksi vegetatif dari jamur kuping adalah dengan membentuk
tunas, dengan konidia, dan fragmentasi miselium. Sedangkan, reproduksi
generatif jamur kuping adalah dengan menggunakan alat yang disebut
basidium, basidium berkumpul dalam badan yang disebut basidiokarp, yang
selanjutnya menghasilkan spora yang disebut basidiospora.
Siklus hidup pada jamur kuping hampir serupa dengan siklus hidup pada
jamur tiram dan shiitake yaitu tubuh buah yang sudah tua akan
menghasilkan spora yang berbentuk kecil, ringan, dan jumlahnya banyak.
Apabila spora tersebut jatuh pada kondisi dan tempat yang sesuai dengan
persyaratan hidupnya (misalnya di kayu mati atau bahan yang mengandung
selulosa dan dalam kondisi yang lembap) maka spora tersebut akan
berkecambah dan membentuk miselium melalui beberapa fase. Pada fase
pertama, miselium primer yang tumbuh akan terus menjadi banyak dan
meluas. Selanjutnya akan berkembang menjadi miselium sekunder yang
membentuk primordial (penebalan miselium pada bagian permukaan miselium
sekunder dengan diameter sekitar 0.1 cm). Dari primordial akan tumbuh
dan terbentuk kuncup tubuh buah (pada tingkat awal) yang semakin lama
akan semakin membesar (kurang lebih 3-5 hari). Kemudian, dari primordial
akan tumbuh tubuh buah jamur yang bentuknya lebar, yang pada saat tua
dapat dipanen.
Kandungan gizi
Kandungan nutrisi jamur kuping sendiri terdiri kadar air, protein, lemak, karbohidrat, serat, abu dan nilai energi sebesar 351 kal.
Kandungan lemak di dalam jamur, lebih dari 72% lemak dalam jamur ini
termasuk unsaturated sehingga aman dan sehat jika dimakan. Vitamin di
dalam jamur ini sendiri terdiri atas thiamine (vit. B-1), riboflavin (vit. B-2), niasin, biotin, vitamin C, dan sebagainya.
Sedangkan, kandungan mineral jamur ini tersusun oleh K, P, Ca, Na, Mg,
Cu, dan beberapa elemen mikro lainnya. Kandungan serat di dalam jamur
berkisar antara 7,4-27,6%.
Kandungan nutrisi yang terdapat pada jamur kuping per 100 g yaitu air
14.8 g, energi 284 kkal, protein 9.25 g, lemak 0.73 g, karbohidrat 73
g, serat 70.1 g, ampas 2.21 g. Pada jamur kuping terdapat pula berbagai
macam vitamin dan mineral. Jenis vitamin yang ada dalam jamur kuping
ialah thiamin 0.015 mg, riboflavin 0.844 mg, niacin 6.267 mg, asam
pantotenat 0.481 mg, vitamin B6 0.112 mg, dan folat 38 mcg. Sementara
itu, mineral yang terkandung dalam jamur kuping ialah kalsium 159 mg,
besi 5.88 mg, magnesium 83 mg, fosfor 184 mg, kalium 754 mg, natrium 35
mg, seng 1.32 mg, tembaga 0.183 mg, mangan 1.951 mg, dan selenium 128
mcg.
Manfaat
Jamur kuping memiliki banyak manfaat kesehatan, di antaranya untuk
mengurangi penyakit panas dalam dan rasa sakit pada kulit akibat luka
bakar. Bila jamur kuping dipanaskan maka lendir yang dihasilkannya
memiliki khasiat sebagai penangkal (menonaktifkan) zat-zat racun yang
terbawa dalam makanan, baik dalam bentuk racun nabati, racun residu
pestisida, maupun racun berbentuk logam berat. Kandungan senyawa yang
terdapat dalam lendir jamur kuping juga efektif untuk menghambat
pertumbuhan karsinoma dan sarkoma (sel kanker) hingga 80-90% serta
berfungsi sebagai zat anti koagulan (mencegah dan menghambat proses
penggumpalan darah). Manfaat lain dari jamur kuping dalam kesehatan
ialah untuk mengatasi penyakit darah tinggi (hipertensi), pengerasan
pembuluh darah akibat penggumpalan darah, kekurangan darah (anemia),
mengobati penyakit wasir (ambeien), dan memperlancar proses buang air
besar.
Jamur kuping juga telah dijadikan sebagai bahan berbagai masakan seperti sayur kimlo, nasi goreng jamur, tauco jamur, sukiyaki, dan bakmi jamur dengan rasa yang lezat dan tekstur lunak yang terasa segar dan kering.
Jamur kuping sering digunakan sebagai campuran sup ini memiliki rasa yang cukup lezat.
Tak heran menjadi jenis makanan yang digemari semua usia. Terlepas dari
itu, jamur kuping sudah dikenal secara luas sebagai bahan makanan yang
memiliki khasiat sebagai obat dan penawar racun. Manfaat jamur kuping ini telah diketahui sejak ratusan tahun lalu oleh bangsa Tionghoa. Lendir yang dihasilkan jamur kuping selama dimasak dapat menjadi pengental. Lendir jamur kuping dapat menonaktifkan atau menetralkan kolesterol.[7]
Jamur kuping dapat dibedakan berdasarkan bentuk, ketebalan, dan warnanya.[8]
Jamur kuping ang mempunyai bentuk tubuh buah kecil (sering disebut
jamur kuping tikus) digemari oleh konsumen karena waranya lebih muda,
dan rasanya sesuai dengan selera.
Jamur kuping yang tubuh buahnya melebar (jamur kuping gajah) rasanya
sedikit kenyal atau alot sehingga kurang disenangi karena harus diiris
kecil-kecil bila akan dimasak.
Jamur kuping selain untuk ramuan makanan juga unuk pengobatan yaitu
untuk mengurangi panas dalam, dan juga mengurangi rasa sakit pada kulit
akibat luka bakar.
Sedangkan, jika jamur kuping dipanaskan maka lendir yang dihasilkan memiliki khasiat antara lain :
- Penangkal / penonaktif racun baik dalam bentuk racun nabati, racun
residu pestisida, bakhan sampai ke racun berbentuk logam berat. Hampir
semua ramuan masakan Cina, jamur kuping selalu ditambahkan untuk tujuan
menonaktifkan racun yang terbawa dalam makanan.
- Kandungan senyawa dalam lendir jamur kuping, efektif untuk
menghambat pertumbuhan carcinoma dan sarcoma (kanker) sampai 80 – 90%.
Berfungsi juga untuk antikoagulan.
- Lendir jamur kuping dapat meghambat dan mencegah penggumpalan darah.
- Dapat menormalkan tekanan darah, menurunkan kolesterol, meningkatkan
kekebalan tubuh, menguatkan syaraf, dapat mengurangi stress, berfungsi
sebagai antioksidan, dan juga antitumor.
Dikenal juga sebagai jamur musim dingin (winter mushroom).
Di wilayah dunia beriklim sejuk, jamur ini tumbuh di alam bebas pada suhu udara
rendah mulai musim gugur hingga awal musim semi. Jamur ini juga diketahui
tumbuh di bawah salju. Jamur Enokitake biasanya tumbuh di permukaan batang
pohon Celtis sinensis (bahasa Jepang: Enoki) yang sudah melapuk, sehingga
disebut Enokitake (jamur Enoki).
Jamur Enokitake hasil budidaya bisa dipanen sepanjang tahun. Tubuh
buah Enokitake hasil budidaya terlihat beda dari Enokitake yang tumbuh di alam
bebas. Jamur hasil budidaya dilindungi dari sinar matahari sehingga berwarna
putih, sedangkan jamur di alam bebas berwarna coklat hampir merah jambu.
Mengeluarkan aroma harum kalau dimasak, dikenal dalam bahasa
Inggris sebagai hen of the woods.
Jamur langka yang belum berhasil dibudidayakan dan diburu di hutan
pinus wilayah beriklim sejuk. Dipanen pada musim gugur dan merupakan jamur
berharga sangat mahal di Jepang.
Di Jepang, matsutake adalah bahan makanan mewah yang berharga
sangat mahal. Jamur ini memiliki wangi harum yang kuat, dan dimakan setelah
dipanggang sedikit di atas api, ditanak bersama beras menjadi nasi matsutake (matsutake
gohan), dan sebagai campuran dobinmushi (sup dalam teko).
Jamur langka yang sulit ditemukan, sehingga menemukannya butuh
bantuan anjing dan babi yang memiliki penciuman tajam. Jamur truffle adalah
jamur termahal di dunia (artikel dari The Telegraph) , digunakan dalam
jumlah sedikit sebagai penyedap pada masakan Perancis seperti masakan Foie
gras.
|
Add caption |
Lingzhi atau ling zhi (Hanzi tradisional: 靈芝; Hanzi Sederhana: 灵芝; Bahasa Jepang: reishi; Bahasa Korea: yeongji, hangul: 영지) adalah sejenis jamur Ganoderma lucidum.
Sejarah
Menurut sejarah Cina,
ling zhi ditemukan oleh seorang petani bernama Shen Nong, dan dicatat
dalam bukunya, Shen Nong Herbal Classic. Ia dijuluki sebagai petani yang
suci (holyfarmer). Seng Nong menyatakan, kriteria unggul nilai atau
manfaat dari sebuah tanaman obat adalah bila dikonsumsi dalam jangka
waktu lama tidak menimbulkan efek samping. Pada zaman Dinasti Shu,
sekitar 2400 tahun lalu, ling zhi hanya dikonsumsi untuk pengobatan para
maharaja dan bangsawan di negeri Cina. Pada masa itu, ling zhi masih
langka.
Sejak tahun 1971, seorang peneliti dari Universitas Kyoto, Jepang,
bernama Yukio Naoi mulai membudidayakan ling zhi. Melalui
eksperimen-eksperimennya, akhirnya ia berhasil menemukan cara
menumbuhkan ling zhi menggunakan limbah pertanian dan kayu-kayu yang
telah lapuk.
Senyawa aktif
Tubuh Ganoderma lucidum mengandung lebih dari 200 senyawa aktif yang
dapat dibagi menjadi tiga kelompok utama, yakni 30% senyawa larut dalam
air, 65% senyawa larut dalam pelarut organik, dan 5% senyawa volatil. Polisakarida dan germanium organik merupakan senyawa larut dalam air. Adenosin dan terpenoid adalah senyawa yang larut dalam pelarut organik, sedangkan asam ganoderat termasuk senyawa volatil.
Kandungan kimia dan nutrisi
Kandungan Nutrisi Ling Zhi
Kandungan Mineral dan Vitamin Ling Zhi
Sifat dan khasiat
Ling zhi memiliki sifat rasa pedas, pahit, dan hangat. Mengonsumsi
ramuan dari ling zhi memiliki efek bersifat melindungi organ tubuh,
membangun (constructive), mengobati, dan berdampak positif terhadap
penyembuhan organ lain yang sakit. Sejauh ini belum pernah ditemukan
efek negatif yang ditimbulkan setelah mengonsumsi ramuan ling zhi.
Dari berbagai penelitian yang dilakukan di berbagai negara, ling zhi berkhasiat sebagai herbal anti-diabetes, anti-hipertensi, anti-alergi, antioksidan, anti-[inflamasi], anti-hepatitis, analgesik, anti-HIV, serta perlindungan terhadap liver, ginjal, hemoroid atau wasir, anti-tumor, dan sistem imunitas (kekebalan tubuh)
katagori link terkait:
minyak lintah asli|
budidaya jamur tiram putih|
minyak buah ulin| sasirangan kalimantan||sarang semut|
batu permata martapura|
empedu kobara|
budidaya jamur lingzhi|tukang taman minimalis|
tanah kavling kalimantan|