Minggu, 01 Juli 2012


Jamur tiram putih
Budidaya Jamur Tiram Putih menjadi bisnis produksi jamur yang semakin bagus prospeknya dan sangat menjanjikan. Jamur tiram putih besar sekali manfaatnya untuk kesehatan dan juga dapat di masak dengan berbagai menu masakan yang nikmat. Budidaya jamur tiram putih sangat menjanjikan sebab cara budidayanya tidak sulit dan permintaan pasar terhadap jamur tiram putih sangat besar.




A. Bahan-bahan :
- Bibit jamur harus yang berkualitas.
- Bekatul.
- Air bersih untuk membasahi bekatul.
- Kapur dolomite untuk mengatur PH.
- Tepung jagung.(tidak harus)
- Kapas/ koran.
- Serbuk gergaji ( serguk gergaji kayu yang homogen bukan heterogen ) dan hindari   serbuk kayu yang bergetah.(kaktus dll)

B. Alat-alat :
Budidaya Jamur Tiram putih
- Kumbung jamur atau ruangan khusus untuk mengatur suhu panas dan dingin :  
- Rak Jamur.
- Alat pengepres untuk pemadatan campuran media atau dengan cara manual dengan dipukul dengan botol.
- Alat pengaduk bibit ( Spatula ).


1. Media
- Serbuk gergaji ditambahkan air dengan kelembaban kira-kira 50 – 65%.
- Apabila dicampur dengan tepung jagung maka kompsisinya adalah tepung jagung (   10% ), bekatul ( 10% ), dan serbuk gergaji ( 80% ). Apabila tanpa tepung jagung maka   serbuk gergajinya 15% dan 85%.
- Campur dengan macam-macam media sampai rata.
- Kasih kapur dolomite hingga PH menjadi netral atau 7.


- Masukkan dalam plastik bahan-bahan media yang sudah tercampur dengan rata.
- Media kemudian dipres dengan rapat namun pada mulut pastiknya di beri cincin yang   fungsinya untuk memasukkan bibit jamur nantinya.
- Tutup ujung media dengan kapas atau plastik agar tak terkena uap.

Budidaya jamur tiram tak lepas dengan yang namanya sterilisasi media. Sebab media yang di gunakan harus bersih dari microbia pathogen seperti bakteri dan jamur.
Berikut ini trik seterilisasi media :
- Masukkan dulu sepatula yang akan di gunakan untuk menyebarkan bibit agar tidak   merepotkan saat seterilisasi alat.
- Sepatula sebaiknya di bungukus dengan plastik dan di tutup agar lebih aman.
- Masukkan dan tata media dalam drum pemanas untuk proses sterilisasi.
- Panaskan media hingga suhunya mencapi 100 derajat dan bisarkan selama 4 sampai   5 jam.
- Biarkan drum tetap tertutup untuk menghindari penguapan air pada tepi plastik.

- Cuci tangan dengan sabun anti kuman dan semprot dengan alkohol 70% untuk   meminimalisir kontaminan.
- Angkat dan keluarkan sepatula dari plastik.
- Buka tutup wadah bibit dan aduk dengan sepatula yang sudah seteril.
- Buka kapas atau plastik di mulut baglog dan masukkan bibit setelah itu tutup kembali dengan   kapas atau koran.
- Pasang kembali tutup media.
- Bibit siap di inkubasi.

- Letakkan media yang sudah di beri  bibit pada rak atau ruangan  penyimpanan.
- Lama inkubasi kurang lebih 40 hari dengan suhu optimal 22 hingga 28 derajat celsius.
 

- Selama masa pemeliharaan penutup baglog sebaiknya sedikit di buka.
- Usahan ventilias udaranya lancar agar dapat mensuplai oksigen dengan baik.
- Lakukan penyiraman setiap hari terutama pada saat tengah hari untuk   mempertahankan kelembaban udara.

7. Panen
Jamur tiram putih siap panen
Jamur tiram putih sudah bisa di panen jika badan jamur sudah tumbuh besar dan lebar.
Dalam budidaya jamur tiram putih yang perlu di perhatikan adalah kelembaban. namun semakin lembab lingkungannya semakin memicu terjadinya kontaminan. Oleh sebab itu jika budidaya jamur tiram putih dilakukan di tempat yang lembab sebaiknya kadar nutrisinya dikurangi untuk menghambat pertumbuhan bakteri dan jamur penyakit.

katagori link terkait:

minyak lintah asli|budidaya jamur tiram putih|minyak buah ulin| sasirangan kalimantan||sarang semut|batu permata martapura| empedu kobara|budidaya jamur lingzhi|tukang taman minimalis|tanah kavling kalimantan|