Jumat, 01 Juni 2012

PENYEBAB KEGAGALAN ATAU KONTAMINASI

Tidak sedikit dari rekan-rekan yang bercerita mengenai banyaknya kegagalan saat membuat media baglog. Padahal pengukusan sudah dilakukan hingga lebih dari 8 jam. Tapi kenyataannya kegagalan berupa kontaminasi dari jamur lain seperti trichoderma yang berwarna hijau (kontaminan yang paling umum ditemui dalam budidaya jamur konsumsi) masih saja tinggi. Lalu apa sebenarnya penyebab masih terjadinya kontaminasi tersebut.
Dari gambaran yang diperoleh ada beberapa kemungkinan yang menyebabkan terjadinya kontaminasi
  • Tidak optimalnya pengukusan.
Kontaminasi pada media baglog kemungkinan disebabkan masih adanya mikroorganisme yang masih bertahan hidup setelah proses pemanasan/pengukusan. Artinya proses pemanasan media baglog tersebut belum cukup / belum optimal (under process).
Tidak optimalnya pemanasan ini bisa diartikan 2 hal. Pertama Pemanasan/pengukusan tidak cukup lama untuk mematangkan media sekaligus mematikan mikroba dan jamur pengkontaminasi. Kedua suhu pemanasan yang tidak optimal. Suhu ideal untuk pengukusan di atas 90°C. Jika suhu di bawah ini atau tidak stabil (fluktuatif) maka kemungkinan kontaminasi cukup besar sekalipun di kukus dengan waktu yang relatif lama.
  • Bangunan Kumbung tidak ideal.
Ideal bukan berarti harus berupa bangunan kumbung baru. Yang paling penting adalah kebersihan yang senantiasa terjaga. Sering ditemui kumbung-kumbung (rumah jamur) yang di dalamnya ditemui serangga seperti nyamuk atau lalat. Yang paling banyak biasanya berupa laba-laba.
Banyaknya serangga bisa mengganggu baik dalam proses pembentukan miselium (proses pemutihan baglog) maupun pertumbuhan tubuh buah. Sebagai contoh banyaknya rumah laba-laba yang tersebar dalam kumbung bisa menjadi tempat menempelnya spora-spora jamur pengganggu (kontaminan) yang akhirnya menempel dalam baglog dan menjadi penyakit. Begitu pula serangga yang bisa menjadi pembawa (carrier) penyakit.
  • Tidak diterapkannya standar kerja.
SOP (Standard Operational Procedur) merupakan syarat penting untuk tercapainya persentase kegagalan sekecil mungkin bahkan hingga 0 %. Penggunaan masker saat bekerja di dalam kumbung, sterilisasi peralatan dengan alcohol dan penggunaan api (lampu Bunsen atau lilin) dalam ruang kerja (terutama saat inokulasi bibit ke dalam log produksi) WAJIB dilakukan apabila ingin memperoleh hasil yang optimal.
  • Media tidak sempat dikomposkan.
Pengomposan merupakan tahapan yang sangat penting untuk menghasilkan media baglog jamur yang baik (lapuk dan tidak menimbulkan penyakit). Serbuk kayu yang berasal dari tempat penggergajian (sawmill) biasanya masih baru dan keras. Pengukusan dengan steamer biasanya belum cukup optimal untuk menghasilkan media yang lapuk dan bersih. Untuk itu proses pengomposan menjadi sangat penting.
Pengomposan merupakan cara alami untuk melapukkan bahan-bahan terutama serbuk kayu sebagai bahan utama baglog jamur. Pada hari pertama sampai hari kelima biasanya terjadi pemanasan sebagai hasil dari fermentasi hingga mencapai suhu 65°C bahkan lebih. Adanya pemanasan alami ini akan membantu pelapukan media sekaligus membunuh mikroba-mikroba pathogen (penyebab Penyakit), telur-telur serangga dan organism lainnya.


katagori link terkait:

minyak lintah asli|budidaya jamur tiram putih|minyak buah ulin| sasirangan kalimantan||sarang semut|batu permata martapura| empedu kobara|budidaya jamur lingzhi|tukang taman minimalis|tanah kavling kalimantan|